tag:blogger.com,1999:blog-72652566260387016612024-03-04T23:39:43.559-08:00Kesenian IndonesiaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-13892054043635607562013-02-25T23:23:00.000-08:002013-02-25T23:23:03.525-08:00Pemuda Mengapresiasi Kesenian <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwTpVtiHFf_o4sxPtDXwxK7z8yrFxcbUxUQtziH_q0T_5rcAKNKKjfG8MuN_h45Jvr4EFMrsAnqN3C7lu9XP_QEwemfyHsDlp_QcfkRKTkjK0iaP8zWABffKceRoE8lT10XD3fZKRyeYdR/s1600/drama+gong.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5699148532616386754" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwTpVtiHFf_o4sxPtDXwxK7z8yrFxcbUxUQtziH_q0T_5rcAKNKKjfG8MuN_h45Jvr4EFMrsAnqN3C7lu9XP_QEwemfyHsDlp_QcfkRKTkjK0iaP8zWABffKceRoE8lT10XD3fZKRyeYdR/s200/drama+gong.jpg" style="float: left; height: 145px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><br />DALAM
suatu kesempatan, seniman Butet Kertaredjasa pernah bertutur,
"Budayawan juga pejuang, yang memperjuangkan budayanya, untuk tidak
direbut oleh negara tetangga. Maka dari itu, harus pintar." Kalimat
yang keluar dari mulut Butet, menurut beberapa kalangan, mungkin dirasa
berlebihan.<br /><br />Namun pernyataan itu akhirnya benar-benar terbukti
juga! Di saat banyak kasus klaim atas budaya Tanah Air oleh negara
tetangga, Malaysia, barulah kita terbakar amarah dan merasa cinta pada
kebudayaan tradisional. Pada saat itulah kita sadar bahwa budayawan
yang mungkin selama ini dianggap sebagai sosok yang biasa-biasa saja,
akhirnya dianggap sebagai sosok yang penting, bahkan vital dalam
mempertahankan citra kebudayaan nasional.<br /><br />Pilu rasanya saat
kebudayaan kita diklaim oleh Malaysia. Tidak hanya satu, tetapi banyak
yang diklaim. Jika menilik lebih dalam, tidak sedikit dari kita pun
yang memang kurang apresiasi terhadap kesenian tradisional di
Indonesia. Kalau begitu siapa yang salah? Malaysia jelas tetap
bersalah! Adapun kita sebagai masyarakat Indonesia juga patut
memperbaiki diri agar lebih apresiatif terhadap kebudayaan yang kita
miliki.<br /><br />Adapun apresiasi terendah terhadap seni tradisional
Indonesia barangkali lebih besar menghinggapi kalangan muda. Betapa
tidak, pertunjukkan musik modern memang sudah mendarah daging di
kalangan mayoritas anak muda saat ini. Berdesak-desakan untuk menonton
konser musik modern tampaknya memang menjadi suatu hal yang lumrah.<br /><br />Takut
disebut "nggak gaul", pementasan kesenian tradisional pun ditinggalkan.
Melihat permasalahan ini, jalan yang bisa ditempuh untuk memajukan
kebudayaan nasional yang di dalamnya mencakup kebudayaan tradisional,
tiada lain harus diawali dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap
kesenian daerah.<br /><br />Rasa cinta inilah yang nantinya mendorong kita,
khususnya pemuda, memiliki rasa ingin tahu terhadap kesenian
masing-masing daerah dan menghargai kesenian tersebut. Di sisi lain,
event pertunjukkan seni tradisional juga harus diperbanyak. Pihak lain
tentu tidak akan berani mencuri apa yang kita anggap berharga,
sedangkan kita sendiri memiliki pengetahuan yang mendalam dengan
kesenian tersebut.<br /><br />Kita tentu tidak rela lagu Rasa Sayange dari
Maluku, reog ponorogo hingga tari pendet dari Bali diklaim
kepemilikannya oleh bangsa asing. Pemuda sebagai penduduk terbanyak di
negeri ini jelas memiliki peran besar sebagai apresian seni
tradisional. Melalui tangan pemudalah kesenian kita bisa berkembang
jika diapresiasi dengan baik.<br /><br />Tidak hanya itu, kaum muda jualah
yang nantinya bertindak sebagai penerus dan pemelihara kesenian
tradisional karya anak bangsa yang tersebar di berbagai pelosok negeri.
Budayawan kita tentu tidak bisa selamanya mengurus keberlangsungan
kesenian daerah yang ada selama ini. Mari kita apresiasi budaya
Indonesia.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-75154750744512418462013-02-22T17:04:00.002-08:002013-02-22T17:04:35.530-08:00Kesenian Gembyung<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesenian Gembyung Gembyung adalah <i>ensambel</i> musik yang terdiri dari beberapa <span style="color: black;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Waditra&action=edit&redlink=1" title="Waditra (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">waditra</span></a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terbang&action=edit&redlink=1" title="Terbang (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">terbang</span></a></span> dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarompet" title="Tarompet"><span style="color: black;">tarompet</span></a> yang merupakan jenis kesenian bernafaskan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam"><span style="color: black;">Islam</span></a>. Meskipun demikian, di lapangan ditemukan beberapa kesenian Gembyung yang tidak menggunakan waditra <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarompet" title="Tarompet"><span style="color: black;">tarompet</span></a>. Gembyung merupakan jenis kesenian tradisional khas daerah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Subang" title="Subang"><span style="color: black;">Subang</span></a> yang sampai sekarang masih terus dimainkan. Gembyung biasa dimainkan untuk hiburan rakyat seperti pesta <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khitanan" title="Khitanan"><span style="color: black;">khitanan</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan" title="Perkawinan"><span style="color: black;">perkawinan</span></a> atau acara hiburan lainnya dan juga digunakan untuk upacara adat seperti halnya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruatan_bumi&action=edit&redlink=1" title="Ruatan bumi (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Ruatan bumi</span></a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minta_hujan&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Minta hujan (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">minta hujan</span></a> dan </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mapag_dewi_sri&action=edit&redlink=1" title="Mapag dewi sri (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">mapa</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">g dewi sri</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">. Dalam perkembangannya saat ini, gembyung tidak hanya sebagai <i>seni auditif</i>, tapi sudah menjadi seni pertunjukan yang melibatkan unsur seni lain seperti seni tari.</span><br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-42732933076285301132013-02-22T16:55:00.005-08:002013-02-22T16:55:58.598-08:00Kesenian SisingaanKeseniaan Sisingaan merupakan salah satu kesenian daerah yang sampai
sekarang masih berkembang dengan baik di daerah Subang, bahkan kesenian
ini sudah terkenal sampai ke manca negara.
Kesenian Sisingaan telah dimainkan oleh rakyat Subang pada saat melawan
penjajahan dulu sebagai symbol pelecehan terhadap penjajah, yang pada
waktu itu adalah negara agraris.
Dimana lambang negara itu adalah Singa atau Negara yang ditakuti yang
dinaiki oleh seorang anak kecil diatas punggungnya yang melambangkan
bahwa rakyat Subang tidak takut melawan penjajahan pada saat itu<span style="font-size: x-small;">.</span> Sekarang kesenian sisingaan dimainkan untuk acara-acara khusus seperti
penerimaan tamu kehormatan, acara khitanan anak dan sebagainya.
Setiap tahunnya diadakan Festival Sisingaan yang diikuti oleh semua
Kecamatan yang ada di Subang untuk memeriahkan acara peringatan hari
jadi Kabupaten Subang pada tanggal 5 April<span style="font-size: x-small;">. </span>Keseniaan Sisingaan merupakan salah satu kesenian daerah yang sampai
sekarang masih berkembang dengan baik di daerah Subang, bahkan kesenian
ini sudah terkenal sampai ke manca negara.
Kesenian Sisingaan telah dimainkan oleh rakyat Subang pada saat melawan
penjajahan dulu sebagai symbol pelecehan terhadap penjajah, yang pada
waktu itu adalah negara agraris.
Dimana lambang negara itu adalah Singa atau Negara yang ditakuti yang
dinaiki oleh seorang anak kecil diatas punggungnya yang melambangkan
bahwa rakyat Subang tidak takut melawan penjajahan pada saat itu.
Sekarang kesenian sisingaan dimainkan untuk acara-acara khusus seperti
penerimaan tamu kehormatan, acara khitanan anak dan sebagainya.
Setiap tahunnya diadakan Festival Sisingaan yang diikuti oleh semua
Kecamatan yang ada di Subang untuk memeriahkan acara peringatan hari
jadi Kabupaten Subang pada tanggal 5 April<span style="font-size: x-small;">.</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-61414497070701598692013-02-22T02:15:00.002-08:002013-02-22T02:15:42.599-08:00<span style="font-size: large;">Pengertian Seni </span><span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Seni, memiliki tiga arti antara lain:</span><br />
<span class="fullpost">a. Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.</span><br />
<span class="fullpost">b. Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya)</span><br />
<span class="fullpost">c. kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan
perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah
sehinga dapat menggerakkan jiwanya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa.
Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa
berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan
indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang
menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak
disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman
bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang
disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan
tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada
dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif.
Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia
saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada
terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau
craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan
sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam
kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan
cilpa.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan
seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini
terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa
lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan
warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini
mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini
dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan
antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak
pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya
seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata hanya untuk
kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih
terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Sedangkan manusia moderen membuat karya
seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan
pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya “mungkin”. Dengan
kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal
yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk
kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis;
karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang
sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan
alam.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Matius Ali dalam Estetika, Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan, membagi seni dalam 3 kategori, yaitu:</span><br />
<span class="fullpost">a. Teori Mimesis yang disampaikan oleh para
filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles, menurut teori ini,
seni adalah tiruan atau menirukan alam</span><br />
<span class="fullpost">b. Teori Ekspresi Seni Modern, Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan seniman</span><br />
<span class="fullpost">c. Teori Cita Rasa, seni bukanlah keindahan, tetapi merupakan pengalaman atau perasaan seseorang</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Semoga <a href="http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian-seni.html"><i><b>Pengertian Seni</b></i></a> di atas dapat bermanfaat buat rekan-rekan yang sedang mencarinya, terimakasih.</span><br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-84150838300986355722013-02-22T02:10:00.000-08:002013-02-22T02:10:31.449-08:00Kesenian Di Indonesia yang hampir punah<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://boozemagazine.com/corner/culture/495-kesenian-tradisional-indonesia-hampir-punah.html"><span style="font-family: verdana,geneva;"><img border="0" src="http://boozemagazine.com/images/stories/corner/culture/punah.jpg" /></span></a></div>
<span style="font-family: verdana,geneva;"> </span><br />
<span style="font-family: verdana,geneva;">Puluhan kesenian
tradisional di Jawa Barat terancam punah. Dari 243 jenis kesenian
yang ada, lebih dari 40 kesenian diantaranya dalam kondisi terancam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Jawa Barat, Nunung Sobari
mengatakan, kesenian-kesenian tersebut sudah tidak mendapat tempat di
masyarakat. Selain itu mandulnya regenerasi kesenian tradisional juga
menjadi salah satu persoalan.<br /><br /><i>"Indikator atau katakanlah
penyebab salah satu jenis kesenian hampir punah ada tiga, yang pertama
frekuensi pagelarannya sudah kurang, yang kedua kurangnya regenerasi,
dan yang ketiganya, infrastruktur atau sarana prasarana yang harus
ditingkatkan."</i> <br /><br /> Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
Jawa Barat, Nunung Sobari menambahkan, kesenian yang terancam punah itu
diantaranya seni teater dan sandiwara rakyat. Kata dia, jika tidak ada
upaya pelestarian dari Pemerintah Daerah, maka seni yang terancam itu
akan punah .</span><br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: verdana,geneva;"> </span><br />
<span style="font-family: verdana,geneva;">Puluhan kesenian
tradisional di Jawa Barat terancam punah. Dari 243 jenis kesenian
yang ada, lebih dari 40 kesenian diantaranya dalam kondisi terancam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Jawa Barat, Nunung Sobari
mengatakan, kesenian-kesenian tersebut sudah tidak mendapat tempat di
masyarakat. Selain itu mandulnya regenerasi kesenian tradisional juga
menjadi salah satu persoalan.<br /><br /><i>"Indikator atau katakanlah
penyebab salah satu jenis kesenian hampir punah ada tiga, yang pertama
frekuensi pagelarannya sudah kurang, yang kedua kurangnya regenerasi,
dan yang ketiganya, infrastruktur atau sarana prasarana yang harus
ditingkatkan."</i> <br /><br /> Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
Jawa Barat, Nunung Sobari menambahkan, kesenian yang terancam punah itu
diantaranya seni teater dan sandiwara rakyat. Kata dia, jika tidak ada
upaya pelestarian dari Pemerintah Daerah, maka seni yang terancam itu
akan punah .</span><br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-66194280156950980682013-02-22T01:58:00.000-08:002013-02-22T01:58:50.529-08:00<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span></div>
Kesenian Tari Indonesia<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span></div>
<br />
TARI BALI<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="244" src="http://i1160.photobucket.com/albums/q486/defacivic/balinese_dance03_b.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan
asing seperti wisatawan dari AS, Tailan, Australia, Jerman, Jepang dan
juga Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang
semakin tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali
turis yang mau berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka
suka sekali dengan cerita dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri,
bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu tari seperti tari leak
atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali.<br />
<br />
<br />
Tari bali adalah tarian yang mengisahkan berdirinya bali dan juga
persembahan di mana sangang maha widi memberikan petunjuga bagi manusia
agar bisa beriman dan juga ada yang memceritakan bagaimana angkara murka
bisa di basmi seperti kisah ramah sinta. Unsur tari bali ini di angkat
dari cerita rakyat yang sudah di anut turun temurun hingga saat ini masi
sangat di budi dayakan karena karya seni bali di yakini bisa mempunyai
nilai seni megis yang bisa mengusir angkara murka di kehidupan mereka.<br />
Karya seni tari bali bukan seperti kita memainkan game ayodance dan juga
memberikan rahasia blogging karena karya seni tari bali ini sudah di
wariskan turun temurun dari nenek moyang bangsa indonesia dan mempunyai
arti tersendiri bagi rakyat bali, Memang saya akui bali bisa memberikan
ketentraman bagi orang-orang yang berpariwisata di sana karena di sana
memberikan fasilitas yang bebas dan juga harus bisa mematuhi adat
setempat.<br />
<br />
<br />
Yang penting sih bagi saya bisa memberikan yang terbaik seperti kesenian
tari bali yang selalu menyambut kedatangan paraturis luar negeri atau
dalam negeri yang selalu beta untuk bisa berlama-lama di pulau dewata
itu.<br />
<br />
<br />
2. TARI SAMAN<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="208" src="http://i1160.photobucket.com/albums/q486/defacivic/tari-saman-01.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman
termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari
saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan.
Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang
harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh,
terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh
menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para
penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari
mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian
unik ini.<br />
<br />
<br />
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman
karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada
sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini
hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian
ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah
SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari.
Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.<br />
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu,
khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW
atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman
ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun
seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga
penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat
digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari
tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman
dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan
kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau
perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan
di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.<br />
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang
lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama
dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.<br />
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil
pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan
nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah
dan dakwah.<br />
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari Saman:<br />
<br />
<br />
Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.<br />
<br />
<br />
Artinya:<br />
<br />
<br />
Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun
begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta
membawa nama yang harum.<br />
<br />
<br />
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi
lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan,
dan acara-acara lain.<br />
<br />
<br />
3. TARI REOG BLITAR dan MERAK<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="211" src="http://i1160.photobucket.com/albums/q486/defacivic/reog-ponorogo.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
Di awal musim gugur tahun ini, mulai tanggal 28 September hingga 3
Oktober 2011, di Korea, tepatnya di kota Cheonan dilangsungkan Festival
Tari Dunia yang dikenal dengan nama “Cheonan World Dance Festival“.
Cheonan terletak di sebelah selatan Seol dan bisa ditempuh dengan
kereta, subway atau bis dengan memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit.<br />
<br />
<br />
Festival tahunan di Cheonan ini juga dilombakan sehingga masing2 peserta
punya kesempatan mendapatkan penghargaan. Selain Indonesia ada sekita
22 negara ikut serta didalamnya. Dibawah pimpinan Ida Riyanti dan wakil
dari Blitar yaitu Wima B ( ketua Dewan Kesenian daerah Blitar ) ,
Indonesia mengirimkan sejumlah 21 penari, dengan menampilkan group Reog
Blitar dan berkolaborasi dengan beberapa siswa/i dari SMA 7o Jakarta.
Rombongan ini sudah dipersiapkan sebelumnya di Laboratorium Tari
Indonesia pimpinan Ibu Wiwiek Widyastuti, yang juga ikut serta sebagai
penasehat.<br />
<br />
<br />
Sebelum pentas tari di panggung, semua peserta ikut dalam parade di
jalan utama di kota Cheonan, sehingga para pengunjung berkesempatan
melihat semua tarian dari dekat dan bahkan sempat berfoto bersama.
Bahkan antar peserta/penari juga berkesempatan untuk berfoto bersama,
kesempatan inilah yang justru diluar acara tertulis yang membuat suasana
menjadi gembira. Dari Indonesia selain tari reog, ada juga tari merak.
Penari merak ini saat parade agak merasa dingin dengan pakaian yang
tipis, mengingat udara sudah agak dingin sekitar 20 derajat Celcius
waktu parade. Untunglah setelah parade selesai tidak ada penari yang
sakit, sehingga bisa mengikuti lomba di hari berikutnya.<br />
<br />
<br />
Penampilan tari Reog dan tari Merak, rupanya cukup memukau penonton dan
juga para juri, sehingga team Indonesia bisa memasuki tahap kedua, tahap
final. Pada hari terakhir Festival, group atau rombongan tari dari
Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Juara Harapan Dua, atau nomor
urutan 5. Wakil dari Indonesia berhak mendapatkan piala.<br />
<br />
<br />
Setelah perlombaan, semua peserta dan rombongan diberi kesempatan untuk
makan bersama dengan Walikota Cheonan. Rombongan tari dari Indoensia
sudah selamat kembali ke tanah air dengan banyak kenangan pengalaman
sebagai wakil dan memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia, meski saat
berangkat di Indonesia sendiri waktu itu sedang ramai dengan kasus bom
di kota Solo.<br />
<br />
<br />
Terasa sekali memang budaya bisa menyambung ke semua orang di dunia ini
dan budaya juga memberikan kegembiraan dan membuat suasana damai. Semoga
damai juga selalu ada di Indonesia dan seluruh dunia, trimakasih dan
selamat untuk para peserta semua yang berangkat ke Cheonan.<br />
<br />
<br />
4. TARI PENDET<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" height="240" src="http://i1160.photobucket.com/albums/q486/defacivic/Tari-Pendet-Seni-Tari-dari-Bali-Sejarah-Tari-Pendet-2.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan
di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari
yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di
pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa
berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan
zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat
datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.<br />
<br />
<br />
Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya
menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi
penerusnya. Salah satunya terekam dalam beragam foto semasa hidupnya
yang aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari pendet pada
keturunan keluarga maupun di luar lingkungan keluarganya. Menurut anak
bungsunya, Ketut Sutapa, Wayan Rindi memodifikasi tari pendet sakral
menjadi tari pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia. Rindi
menciptakan tari pendet ini sekitar tahun 1950. Meski dimodifikasi,
namun semua busana dan unsur gerakan tarinya tetap mengacu pada pakem
seni Bali yang dikenal khas dan dinamis.<br />
<br />
<br />
Diyakini bahwa tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan
dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian
pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan
oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian
ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di
banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang
lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh
yang baik.<br />
<br />
<br />
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari
Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya
ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap
ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan
masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan
sesajen lainnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-66173080141136827862013-02-22T01:49:00.000-08:002013-02-22T01:49:35.131-08:00<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"> Kesenian Reog Indonesia</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia mempunyai beraneka ragam
budaya. Mulai dari Sabang sampai Merauke tersebar hasil olah karya
bangsa Indonesia. Salah satunya yaitu kesenian Reog. Reog sebagaimana
kita ketahui adalah hasil karya anak bangsa Indonesia yang telah
berumur ratusan tahun. Reog bukanlah milik negara lain. Bukan hasil
olah budaya bangsa lain. Apalagi milik negara tetangga kita. Tetapi
kesenian Reog adalah milik kita, bangsa Indonesia.</div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Reog adalah kesenian asli Indonesia yang
pertama kali berasal dari Ponorogo. Sekarang ini kesenian Reog sudah
tersebar di mana-mana. Reog sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Di
Ngawi saja ada kesenian Reog. Saya jumpai seniman Reog yang berada di
desa Klitik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_235" style="text-align: justify; width: 510px;">
<a href="http://udinwidarso.files.wordpress.com/2012/07/reog-dari-indonesia.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-235" height="332" src="http://udinwidarso.files.wordpress.com/2012/07/reog-dari-indonesia.jpg?w=500&h=332" title="Kesenian Reog" width="500" /></a><br />
<div class="wp-caption-text">
Kesenian Reog. Sumber gambar : tourdevanjava.com</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seminggu yang lalu tanggal 25 Juni 2012,
di desaku menggelar pagelaran Reog. Pegelaran itu dalam rangka
“Nyadran” atau bersih desa di desa saya, desa Kartoharjo. Kesenian Reog
masih diminati oleh masyarakat. Buktinya warga masyarakat di desaku
banyak yang melihat kesenian Reog tersebut. Mulai dari anak-anak hingga
orang tua tak ketinggalan menikmati kesenian Reog. Itu menunjukkan warga
masyarakat (di desaku) begitu antusias menikmati kesenian Reog. Saya
pun tak ketinggalan untuk menyaksikan pagelaran Reog tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Negara kita pernah mempunyai catatan
kelam tentang kesenian Reog. Beberapa tahun yang lalu, Reog pernah
diklaim oleh negara lain. Reog kita sempat diakui milik negara lain.
Negara itu adalah negara tetangga kita, Malaysia. Negara yang juga
berbatasan langsung dengan Indonesia. Hal itu membuat gempar masyarakat
Indonesia (mungkin juga dunia).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Negara yang ingin mengklaim hasil budaya
kita adalah negara yang minim budaya. Mungkin juga tak berbudaya.
Budaya kita lebih kaya dibandingkan dengan dengan budaya negara-negara
tetangga kita. Sehingga negara tetangga kita berusaha untuk merebut
kebudayaan dari negara kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menghasilkan suatu kebudayaan
tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Kebudayaan tidak bisa
diciptakan begitu saja. Artinya, untuk menghasilkan suatu kebudayaan
diperlukan pemikiran. Diperlukan pengorbanan. Dan pemikiran itu tak
hanya sekedar pemikiran. Kalau hanya sekedar pemikiran saja mungkin
hasil budaya itu tidak atau kurang memiliki nilai.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti kesenian Reog yang memerlukan
pemikiran yang tak sekedar pemikiran. Maka dari itu Reog memiliki nilai
seni yang tinggi. Bagaimana jika kesenian Reog diklaim atau dicuri oleh
negara lain? Tentu saja kita (Indonesia) pasti rugi besar. Bagaimana
tidak, kesenian Reog memiliki nilai seni yang tinggi. Bisa jadi kesenian
Reog kita tak ternilai harganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar budaya kita tidak dicuri oleh
negara lain, kita selayaknya peduli akan budaya kita. Apalagi itu adalah
budaya yang positif. Budaya yang membangun bangsa. Yang lebih berperan
penting dalam kelestarian budaya atau kesenian negara sendiri adalah
pemerintah kita sendiri. Pemerintah selayaknya peduli dengan kesenian
kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah jangan tinggal diam jika
kebudayaan kita dicuri atau diklaim oleh negara lain. Seperti dalam
kasus Reog kita yang pernah diklaim oleh Malaysia. Akan lebih baik bila
pemerintah mendaftarkan atau mematenkan kebudayaan atau kesenian kita.
Maka kesenian kita akan diakui oleh dunia internasional. Kesenian kita
bisa mendapatkan apresiasi oleh negara lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk melestarikan kebudayaan,
pemerintah bisa melakukan regenerasi kepada generasi penerus. Contohnya,
kesenian atau kebudayaan itu diajarkan kepada para pelajar kita. Mereka
masih muda jadi dapat mewarisi kebudayaan asli Indonesia. Apa jadinya
bila seniman Reog sudah berusia lanjut tetapi generasi muda tidak
mengerti akan kesenian Reog tersebut. Mungkin Reog bisa punah. Kita
semua tidak menginginkan hal itu terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kita mencintai kebudayaan Indonesia
khususnya Reog, maka masyarakat kita akan tetap peduli akan kelestarian
Reog tersebut. Minimal seperti saya, mau menonton pagelaran Reog
meskipun saya tidak bisa memainkan Reog. Hehehe…</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, semoga kesenian Reog kita
tetap lestari. Reog kita bisa diterima dunia Internasional. Tidak ada
yang mengklaim Reog kita (lagi).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-74840086662392020012013-02-20T23:47:00.000-08:002013-02-20T23:47:03.648-08:00<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">Kesenian Banjar </span></i><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong class="selflink">Seni tradisional Banjar</strong> adalah
unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suku Banjar.
Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena
kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari
tradisional namun bisa musnah karena ketidakmauan masyarakat untuk
mengikuti tradisi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak
hubungannya dengan sungai, rawa, dan danau, di samping pegunungan.
Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak
dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka
yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan
hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan
mereka serba religius. Di samping itu, masyarakatnya juga agraris,
pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih
tradisional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikatan kekerabatan mulai longgar dibanding dengan masa yang lalu,
orientasi kehidupan kekerabatan lebih mengarah kepada intelektual dan
keagamaan. Emosi keagamaan masih jelas tampak pada kehidupan seluruh
suku bangsa yang berada di Kalimantan Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Urang Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material
budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi,
akulturasi, dan asimilasi. Sehingga tampak terjadinya pembauran dalam
aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam
lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan
Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ketuhanan
(Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya
asal, Hindu dan Buddha.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seni ukir dan arsitektur tradisional Banjar tampak sekali pembauran
budaya, demikian pula alat rumah tangga, transportasi, tari, nyanyian,
dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat Banjar telah mengenal berbagai jenis dan bentuk kesenian,
baik Seni Klasik, Seni Rakyat, maupun Seni Religius Kesenian yang
menjadi milik masyarakat Banjar</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-12446802283197331902013-02-20T23:42:00.000-08:002013-02-20T23:42:08.998-08:00<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">Kesenian Banyumas </span></i><br />
<br />
<div style="color: black; text-align: justify;">
Budaya Banyumasan juga diperkaya dengan masuknya gaya budaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mataram" style="color: black;" title="Mataram">Mataram</a> (Yogya-Solo) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunda" style="color: black;" title="Sunda">Sunda</a> (Pasundan/Priangan) dan kini mulai disisipi pernik-pernik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kontemporer" style="color: black;" title="Kontemporer">kontemporer</a>. Dari budaya Banyumasan ini lahir bentuk-bentuk kesenian tradisional yang juga berkarakter Banyumasan seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ebeg" style="color: black;" title="Ebeg">ebeg</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengger-calung&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Lengger-calung (halaman belum tersedia)">lengger-calung</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angguk&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Angguk (halaman belum tersedia)">angguk</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wayang_kulit_gagrak_Banyumasan&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Wayang kulit gagrak Banyumasan (halaman belum tersedia)">wayang kulit gagrak Banyumasan</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gendhing_Banyumasan&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Gendhing Banyumasan (halaman belum tersedia)">gendhing Banyumasan</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Begalan&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Begalan (halaman belum tersedia)">begalan</a> dan lain-lain. Sedangkan di wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah Jawa Barat lebih memiliki gaya budaya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasundan" style="color: black;" title="Pasundan">Pasundan</a> seperti kesenian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sisingaan" style="color: black;" title="Sisingaan">sisingaan</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gendang_rampak&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Gendang rampak (halaman belum tersedia)">gendang rampak</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rengkong&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Rengkong (halaman belum tersedia)">rengkong</a><span style="color: black;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Calung" style="color: black;" title="Calung">calung</a> dan lain-lain.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span class="mw-headline" id="Ebeg">Ebeg</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<i style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ebeg" title="Ebeg"></a></i><b><i>Ebeg </i></b>adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banyumasan" style="color: black;" title="Banyumasan">Banyumasan</a>. Varian lain dari jenis kesenian ini di daerah lain dikenal dengan nama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda_lumping" style="color: black;" title="Kuda lumping">kuda lumping</a> atau jaran kepang, ada juga yang menamakannya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jathilan&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Jathilan (halaman belum tersedia)">jathilan</a> (Yogyakarta) juga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Reog" style="color: black;" title="Reog">reog</a>
(Jawa Timur) namun di wilayah Kecamatan Tambak (Wilayah Kabupaten
Banyumas bagian selatan) lebih dikenal dengan nama "ebeg". Tarian ini
menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda
berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan. Penarinya mengenakan
celana panjang dilapisi kain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batik" style="color: black;" title="Batik">batik</a>
sebatas lutut dan berkacamata hitam, mengenakan mahkota dan sumping
ditelinganya. Pada kedua pergelangan tangan dan kaki dipasangi
gelang-gelang kerincingan sehingga gerakan tangan dan kaki penari ebeg
selalu dibarengi dengan bunyi kerincingan. Jumlah penari ebeg 8 oarang
atau lebih, dua orang berperan sebagai penthul-tembem, seorang berperan
sebagai pemimpin atau dalang, 7 orang lagi sebagai penabuh gamelan, jadi
satu grup ebeg bisa beranggotakan 16 orang atau lebih. Semua penari
menggunakan alat bantu ebeg sedangkan penthul-tembem memakai topeng.
Tarian ebeg termasuk jenis tari massal, pertunjukannya memerlukan tempat
pagelaran yang cukup luas seperti lapangan atau pelataran/halaman rumah
yang cukup luas. Waktu pertunjukan umumnya siang hari dengan durasi
antara 1 – 4 jam. Peralatan untuk Gendhing pengiring yang dipergunakan
antara lain kendang, saron, kenong, gong dan terompet. Selain peralatan
Gendhing dan tari, ada juga ubarampe (sesaji) yang mesti disediakan
berupa : bunga-bungaan, pisang raja dan pisang mas, kelapa muda
(dewegan),jajanan pasar,dll. Untuk mengiringi tarian ini selalu
digunakan lagu-lagu irama Banyumasan seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ricik-ricik&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Ricik-ricik (halaman belum tersedia)">ricik-ricik</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gudril&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Gudril (halaman belum tersedia)">gudril</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Blendrong&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Blendrong (halaman belum tersedia)">blendrong</a><span style="color: black;">, </span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lung_gadung&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Lung gadung (halaman belum tersedia)">lung gadung</a><span style="color: black;">,</span><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eling-eling&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Eling-eling (halaman belum tersedia)">eling-eling</a>,(
cirebonan), dan lain-lain. Yang unik, disaat pagelaran, saat trans
(kerasukan/mendem) para pemainnya biasa memakan pecahan kaca (beling)
atau barang tajam lainnya, mengupas kelapa dengan gigi, makan padi dari
tangkainya, dhedek (katul), bara api, dll. sehingga menunjukkan
kekuatannya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Satria" style="color: black;" title="Satria">Satria</a>,
demikian pula pemain yang manaiki kuda kepang menggambarkan kegagahan
prajurit berkuda dengan segala atraksinya. Biasanya dalam pertunjukan
ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan, penthul dan cepet. Dalam
pertunjukannya, ebeg diiringi oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" style="color: black;" title="Gamelan">gamelan</a> yang lazim disebut bendhe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span class="mw-headline" id="Laisan">Laisan</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Laisan adalah jenis kesenian yang melekat pada kesenian ebeg. Laisan
dilakukan oleh seorang pemain pria yang sedang mendem, badannya ditindih
dengan lesung terus dimasukkan ke dalam kurungan, biasanya kurungan
ayam, di dalam kurungan itulah Laisan berdandan seperti wanita. Setelah
terlebih dulu dimantra-mantara, kurunganpun dibuka, dan munculah pria
tersebut dengan mengenakan pakaian wanita lengkap. Laisan muncul di
tengah pertunjukan ebeg. Pada pertunjukan ebeg komersial, salah seorang
pemain biasanya melakukan thole-thole yaitu menari berkeliling arena
sambil membawa tampah untuk mendapatkan sumbangan. Laisan juga dikenal
di wilayah lain (wetan) dan mereka biasa menyebutnya Sintren.</div>
<br />
<br />
<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Lengger-Calung">Lengger-Calung</span></h3>
Kesenian tradisional lengger-calung tumbuh dan berkembang di wilayah
ini. Sesuai namanya, tarian lengger-calung terdiri dari lengger (penari)
dan calung (gamelan bambu), gerakan tariannya sangat dinamis dan lincah
mengikuti irama calung. Di antara gerakan khas tarian lengger antara
lain gerakan geyol, gedheg dan lempar sampur.<br />
<br />
Dulu penari lengger adalah pria yang berdandan seperti wanita, kini
penarinya umumnya wanita cantik sedangkan penari prianya hanyalah
sebagai badut pelengkap yang berfungsi untuk memeriahkan suasana, badut
biasanya hadir pada pertengahan pertunjukan. Jumlah penari lengger
antara 2 sampai 4 orang, mereka harus berdandan sedemikian rupa sehingga
kelihatan sangat menarik, rambut kepala disanggul, leher sampai dada
bagian atas biasanya terbuka, sampur atau selendang biasanya dikalungkan
dibahu, mengenakan kain/jarit dan stagen. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lengger&action=edit&redlink=1" style="color: black;" title="Lengger (halaman belum tersedia)">Lengger</a>
menari mengikuti irama khas Banyumasan yang lincah dan dinamis dengan
didominasi oleh gerakan pinggul sehingga terlihat sangat menggemaskan.
Peralatan gamelan calung terdiri dari gambang barung, gambang penerus,
dhendhem, kenong dan gong yang semuanya terbuat dari bambu wulung
(hitam), sedangkan kendang atau gendang sama seperti gendang biasa.
Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang lebih dikenal sebagai
sinden. Satu grup calung minimal memerlukan 7 orang anggota terdiri dari
penabuh gamelan dan penari/lengger.<br />
<br />
<br />
<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Angguk">Angguk</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Tarian jenis ini sudah ada sejak abad ke 17 dibawa para mubalig
penyebar agama Islam yang datang dari wilayah Mataram-Bagelen. Tarian
ini disebut angguk karena penarinya sering memainkan gerakan
mengangguk-anggukan kepala. Kesenian angguk yang bercorak Islam ini
mulanya berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyiarkan agama Islam.
Sayangnya jenis kesenian ini sekarang semakin jarang dipentaskan. Angguk
dimainkan sedikitnya oleh 10 orang penari anak laki-laki berusia
sekitar 12 tahun. Pakaian para penari umumnya berwarna hitam lengan
panjang dengan garis-garis merah dan kuning di bagian dada/punggung
sebagai hiasan. Celana panjang sampai lutut dengan hiasan garis merah
pula, mengenakan kaos kaki panjang sebatas lutut tanpa sepatu, serta
memakai topi pet berwarna hitam. Perangkat musiknya terdiri dari
kendang, bedug, tambur, kencreng, 2 rebana, terbang (rebana besar) dan
angklung. Syair lagu-lagu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Angguk" style="color: black;" title="Tari Angguk">Tari Angguk</a>
diambil dari kitab Barzanji sehingga syair-syair angguk pada awalnya
memang menggunakan bahasa Arab tetapi akhir-akhir ini gerak tari dan
syairnya mulai dimodifikasi dengan menyisipkan gerak tari serta bahasa
khas Banyumasan tanpa merobah corak aslinya. Bentuk lain dari kesenian
angguk adalah “aplang”, bedanya bila angguk dimainkan oleh remaja pria
maka “aplang” atau “daeng” dimainkan oleh remaja putri.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7265256626038701661.post-33569573561304008002013-02-20T23:31:00.000-08:002013-02-20T23:48:12.528-08:00<h2>
<b>Gending Sriwijaya </b></h2>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Gending Sriwijaya</b> merupakan lagu dan tarian tradisional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" style="background-color: white; color: black;" title="Masyarakat">masyarakat</a><span style="background-color: white; color: black;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palembang" style="background-color: white; color: black;" title="Kota Palembang">Kota Palembang</a><span style="background-color: white; color: black;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan" style="background-color: white; color: black;" title="Sumatera Selatan">Sumatera Selatan</a><span style="background-color: white;">.
</span>Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari
Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran
budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" style="color: black;" title="Kerajaan Sriwijaya">Sriwijaya</a> yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" style="color: black;" title="Nusantara">Nusantara</a><span style="color: black;">.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<br /></div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Lirik_Lagu_Gending_Sriwijaya">Lirik Lagu Gending Sriwijaya</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
Di kala ku merindukan keluhuran dahulu kala<br />
Kutembangkan nyanyian lagu Gending Sriwijaya<br />
Dalam seni kunikmati lagi zaman bahagia<br />
Kuciptakan kembali dari kandungan Sang Maha Kala<br />
Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru<br />
Tutur sabda Dharmapala sakya Khirti dharma khirti<br />
Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru<br />
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha sakti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Borobudur candi pusaka zaman Sriwijaya<br />
Saksi luhur berdiri teguh kokoh sepanjang masa<br />
Memahsyurkan Indonesia di benua Asia<br />
Melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa<br />
Taman Sari berjenjangkan emas perlak Sri Kesitra<br />
Dengan kalam pualam bagai di Sorga Indralaya<br />
Taman puji keturunan Maharaja Syailendra<br />
Mendengarkan iramanya lagu Gending Sriwijaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08697714056509408137noreply@blogger.com0Jawa Timur, Indonesia-7.3079847801638769 112.74169921875-7.5599967801638766 112.41897571875 -7.0559727801638772 113.06442271875